Selasa, 24 Juni 2014

ARISAN ONLINE

Makin canggih ya, sekarang semua bisa online. Belanja online, ngobrol online bahkan yang lagi trend sekarang ini arisan online.

Sistem arisannya sama seperti kita arisan offline. Biasanya syarat yang diminta FC ktp, buku nikah dll. Biasanya jumlahnya kecil, namun ada juga yang jumlahnya besar. Peserta bisa dari seluruh antero nusantara. Pembayaran lewat transfer rekening bank ke salah satu pemilik arisan, owner mereka menyebutnya. Dan seringnya, owner ini yang akan mendapat urutan pertama untuk dapat arisan.
Salahkah dengan arisan online? Tidak, selama semuanya berjalan dengan lancar. Saya juga belum pernah ikut sebenarnya, karena entah kenapa saya dimasukkan kedalam grup arisan ini. Tapi, yang  membuat saya tergelitik untuk membuat tulisan ini karena membaca posting beberapa owner dan peserta.

“ maak...maaf ya, belum sempet transfer. Tadi saya mau transfer atmnya kebawa suami, terus mau coba sore ini atm rusak”
Ada juga yang begini
“ Maak, maaf ya dirumah lagi ga ada yang bantu. Anak-anak sakit semua. jadi ga bisa kocok arisan”
Atau

“Aku lagi ada masalah berat ni, keuangan lagi sulit. Anak-anak sakit, dirumah ga ada yang bantu”
Nah lho...terus bagaimana kelanjutannya?

Menurut pendapat saya, arisan online sama seperti bisnis. No excuse, tanpa alasan.  Karena ini berhubungan dengan orang banyak dan termasuk dalam muamalah. Sebagaimana manusia, kita ini selalu berada dalam ketidak pastian. Bayangkan, bagaimana jika salah satu peserta meninggal dunia. Dia sudah dapat arisan sebelumnya, tagihan masih tersisa sekian bulan. Tidak ada keluarga yang tahu soal keikutsertaanya. Kan belum tentu semua peserta mengikhlaskan uang yang telah ia dapat.

Atau, misal seandainya si owner sakit keras. Atau lebih parah meninggal mendadak. Tidak ada keluarga yang tahu berapa arisan yang ia buka. Berapa banyak tanggung jawabnya pada orang lain? Syukur-syukur kalau semua peserta ikhlas. Bagaimana kalau tidak?

Disini saya bukan anti arisan online ya. Hanya mengingatkan. Kalau kita tetep mau ambil bagian dalam arisan online saya mau sumbang sedikit tips, sebagaimana halnya muamalah buatlah catatan. Bagikan ke orang-orang terdekat anda dan minta tolong diingatkan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Selanjutnya, kurangi alasan dan tunaikan tanggung jawab. Jika anda sudah memutuskan untuk membuka arisan online, usahakan tepati waktu. Orang lain jangan diminta untuk mengerti kesulitan anda. Bayangkan, jika anda mau ambil tabungan di Bank dan pemiliknya tutup dengan alasan lagi ada masalah. Tidak profesional kan?
Kalau anda memang benar-benar dalam kesulitan, minta bantuan orang terdekat.  Jangan pernah memakai uang arisan yang bukan hak anda, walau dengan tujuan meminjam dan akan segera dikembalikan. Karena ini sangat berbahaya dan bisa membuat anda terlilit hutang. Batasi membuka atau mengikuti arisan sesuai dengan kemampuan kita. Kemapuan dana dan tenaga ya. Apapun itu pilihan ada ditangan anda. Selamat berarisan J