Kamis, 21 November 2013

BREASTFEEDING WITH LOVE

waduuh..pusing, anakku ga bisa dibilangin nakal banget...Ga mau denger kata orangtuanya. padahal semua maunya sudah diturutin.

Ups..sebelum kesel sama anak coba cek lagi ke belakang yuk....
waktu kecil haknya ditunaikan ga bunda? Apakah dia di beri ASI yang menjadi haknya?

apa hubungannya sih? ASI bukan sekedar memberi dia minum, tapi memberinya cinta. Perasaan cinta itu tersalurkan saat bunda memeluknya, membelai wajah mungilnya dan menyusui sambil memegang tangannya. Ada senyum bunda disana, ada kehangatan dan senyum tulus bayi kita disana.

Saat itulah sang bayi merasakan kehadiran bunda. membutuhkan bunda. Sedih lho..kalau ada atau tidak ada bunda si bayi ngerasa baik-baik saja. Kenapa? ya ga ada bunda pun dia masih bisa minum susu botol, yang bisa dibuatkan oleh nenek, si mbaknya ataupun orang lainnya. Terus, sudah besar nanti mereka pun jadi terbiasa tidak ada kita. Sedih ah...

Wah, ASI saya keluar sedikit? Mm..sudah usaha belum bunda? Kalau dari penelitian, hanya ibu-ibu yang punya penyakit keras seperti kanker dll yang mengharuskan minum obat dalam jangka panjang yang tidak bisa memberikan ASI pada sang anak. Atau jika ibu meninggal dunia saat persalinan, itu diluar kuasa kita sebagai manusia.

Bayi saya rakus, nangis terus kalau cuma di beri ASI. ya..itu semua memang faktor kebiasaan. Kalau dia biasa pake dot botol, awalnya memang akan menangis. Kan penyesuaian bunda. Dan Allah itu maha hebat dalam menciptakan makhluknya, kenapa waktu awal lahir ASI masih sedikit? karena kebutuhan bayi baru lahir juga masih sedikit. Kalau dia menangis terus, coba cari penyebab lainnya. Mungkin dia masih masa penyesuaian, atau popoknya basah, kepanasan, kholik belum tentu karena kurang ASI.

Selain itu banyak resiko memberikan SUFOR pada bayi baru lahir, antara lain resiko kelebihan gula. Anak menjadi over weight, Diare atau malah konstipasi. Buang air kecil terlalu sering karena diberikan susu botol. Lebih repot kalau malam hari, harus bangun siapkan btol, steril botol dan lain-lain.

Banyak jalan untuk memperbanyak ASI . Apalagi zaman sekarang, semua pertanyaan ada jawabannya di google. saya sharingkan beberapa dan sesuai pengalaman ya ...
1. Perbanyak makan sayuran seperti daun katu, bayam, kacang-kacangan (kalau saran mama saya di santan putih biar tambah banyak; belum ada penelitian ilmiahnya ya )
2. Perbanyak minum air putih, selain sehat juga untuk memperlancar ASI.
3. Berpikir Positif, yakinlah bahwa ASI anda banyak karena itu akan mempengaruhi kuantitas ASI anda.
4. Tataplah wajah mungilnya, jadikanlah ia semangat untuk terus berusaha memberikan ASI. Karena pikiran kita juga bisa mempengaruhi.
5. Lakukan Inisiasi menyusui Dini (Sebelum melahirkan, kalau bisa survey dulu RS/Klinik yang pro ASI. Karena, bukan rahasia umum banyak RS yang masih belum Pro ASI)

Untuk yang sudah terlanjur, ketika awal menyusui dengan sufor coba lakukan tips berikut:

Minta bantuan orang terdekat seperti suami atau ibu. Buatlah sufor di gelas, dengan bantuan sendok coba tetesi di payudara ketika bayi anda menyusui. Gerakan menyusu bayi akan menstimulasi PD untuk memproduksi ASI lebih banyak. Memang harus ekstra sabar dan butuh kekuatan cinta yang besar untuk berjuang memberikan ASI pada si kecil

Selamat Berjuang Bunda Hebat...yuk jadikan anak kita anak ASI jangan anak SAPI :)

 photo banner-impian-468x60_zpsa86ebb79.gif

Sabtu, 09 November 2013

Belajar Menjadi Orang Tua



Hari ini saya syock membaca berita tentang kakak laki-laki yang berkelahi dengan adik laki-lakinya hinga si adik meninggal dunia. Lau, saya berpikir bagaimana perasaan ibunya. Dua kebanggaanya harus pergi. Yang satu selamanya yang lainnya ke penjara. Siapa yang hendak disalahkan?

Saya begitu sedih, karena semenjak jadi ibu saya menjadi lebih sensitif. Saya lebih peka dan ingin tahu. Karena setiap kejadian itu bukan untuk diperbincangkan tapi dijadikan pelajaran. Apa yang salah dari semuanya. Maka, saya tidak hendak menghakimi mereka yang sedang berduka. 

Saya juga menangis, melihat orang tua pelaku dalam kasus video SMPN 4 Jakarta menangis tersedu-sedu. Ya, saya ikut merasakan hancurnya perasaan mereka. Lalu kasus tawuran yang kian marak. Pembunuhan oleh mahasiswa karena cemburu. Maka yang ada dalam pikiran saya, bagaimana perasaan orang tuanya. Bagaimana pola didik mereka. Maka, saya pun tidak sedang menghakimi bahwa orang tua mereka salah. Karena saya tidak tahu dan tidak kenal dengan mereka. Dan tentu saja, belum tentu pola didik mereka salah.

Saya hanya mencari dan mencari, bagaimana cara terbaik mendidik anak  saya. Bagaimana kalau kelak anak saya punya adik, lalu adik, dan adik lagi. Bagaimana saya bisa memproteksinya dari pengaruh buruk lingkungan, televisi, internet yang kian lama kian dekat. Bahkan pengaruh buruk lingkungan luar itu bisa masuk kekamar anak saya tanpa proteksi. Lewat handphone-handphone canggih dan entah teknologi apa lagi sepuluh tahun ke depan.

Mungkin, kalau anak saya beranjak dewasa nanti saya akan jadi ibu yang “kepo” kata anak-anak zaman sekarang. Saya akan belajar lebih canggih, kalau perlu saya sadap handphonenya. Saya cek tas bawaannya, teman-temannya, jadwal hariannya. Tentu tidak dengan cara yang menyebalkan, tapi pakai gaya spionase J Saya akan jadi mata-mata cantik untuk si buah hati. 

Semoga semakin anak saya dewasa, saya juga bisa menjadi ibu yang kian dewasa. Semakin tahu tentang agama sehingga bisa mengajarkan anak saya lebih. Semakin menjadi teladan yang baik untuk kedua buah hati saya. Bisa memastikan hanya memberi yang terbaik untuk rezeki mereka. Saya berdoa, bukan agar saya dikarunia anak-anak yang baik dan soleh. Tapi semogakami bisa menjadi orang tua yang soleh yang pantas dicintai dan ditauladani oleh anak-anaknya.

Dan sesudahnya, semua diluar batas kemampuan saya sebagai manusia. Saya hanya bisa berdoa, Semoga Allah jaga anak-anak saya. Semoga Allah mencerdaskan akal mereka, memperbagus akhlak mereka, bukan untuk kami tapi untuk diri mereka sendiri. Aamiin. 

 photo nutrishake_zpsd563e3dd.gif

Jumat, 08 November 2013

Menulislah



Teruslah menulis, biar tidak ada yang komentar.

Teruslah menulis biar tidak ada yang like.

Teruslah menulis, walau yang baca hanya diri sendiri.

Setidaknya dia akan menjadi saksi bahwa kita pernah ada.

Andrea Hirata mungkin hanya akan menjadi biasa-biasa saja jika ia tidak menulis laskar pelanginya. Bangka belitung alias Belitong jadi populer . Siapakah yang akan kenal dengan ibu muslimah, guru yang mengajar di pelosok desa. Perguruan Muhammadiyah, kisah dibalik penambangan timah besar-besaran di belitung. Begitu dahsyatnya tulisan yang merangkai sejarah sekaligus menginspirasi remaja Indonesia. Di tengah demam K-Pop, Sinetron yang penuh Bully , Infotainment , berita politik dan kriminal yang carut marut.

Sebenarnya, banyak sekali kisah mengharu biru perjuangan anak-anak di pelosok desa untuk sekolah. Dan banyak diantara mereka yang berhasil. Ada yang menjadi pejabat, pengusaha atau minimal meningkat taraf hidupnya. Dari mereka yang anak petani, anak nelayan menjadi orang berhasil .
Maka saya teringat cerita ayah saya, yang walau tidak pernah saya katakan langsung kepadanya sangat menginspirasi saya. Ayah saya memang bukan Dahlan Iskan, yang sekarang menjadi menteri BUMN. Dengan buku Sepatu untuk Dahlannya, ia bercerita sulitnya berjuang untuk sekolah. Bahkan sekedar untuk punya sepatu  pun dirasa menjadi barang mewah. Ayah saya juga bukan Khairul Tanjung, Dengan buku si Anak Singkongnya bercerita tetang anak desa yang sekarang punya puluhan ribu karyawan. Ayah saya hanya orang biasa-biasa saja jika dibandingkan dengan kedua orang tersebut.

Tetapi ayah saya yang biasa-biasa itu bisa memberikan kami pendidikan yang layak. Pendidikan yang dulu menjadi barang mewah dan sulit baginya. Maka cerita beliau sangat menginspirasi. Dan saya yakin, ada banyak kisah yang tidak pernah tertuliskan tentang perjuangan untuk sekolah. Tentang sulitnya mencapai sekolah. Mahalnya harga buku. Uang sekolah yang tidak terbayar.  Banyak sekali kisah yang sebenarnya bisa menginspirasi, sayangnya tidak tertuliskan. Sehingga ia menjadi kenangan orang-orang tersebut, lalu hilang bersama waktu.

Semoga saja mereka yang punya perjuangan dan kisah hebat untuk sekolah bisa mulai menuliskannya. Bukan untuk pamer. Tetapi sebagai pengingat, ditengah anak-anak sekolah yang makin kacau balau. Sibuk tawuran, buat video porno, bolos sekolah, yang mereka lakukan dengan kebanggaan. Bahkan dimaklumi dengan alasan kenakalan remaja. Padahal tipis sekali antara batas kenakalan remaja dengan kejahatan.

Jadi, mulailah menulis. Walau hanya sedikit kata-kata di media social. Justru tulisan pendek kadang lebih berarti dari ratusan kalimat. Menginspirasilah..........Semangat Pagi !!!


  photo banner-impian-468x60_zpsa86ebb79.gif

Minggu, 03 November 2013

BERAWAL DARI MIMPI



Waktu kecil saya pernah bermimpi halaman belakang rumah saya adalah pantai yang luas. Dari balik jendela saya bisa menatap debur ombak. Setiap saat saya bisa berlarian di pinggir pantai. Merasakan panasnya pasir  menari-nari di kaki telanjang saya. Mendengar debur ombak. Menyentuh percikan riak air yang perlahan menghampiri lalu pergi lagi. Kemudian, dengan gagahnya menulis besar-besar nama di pasir pantai. Yang perlahan, hilang terbawa ombak.

 
                                                                                    Kampung Nelayan Bengkulu

Lalu saya membayangkan bisa melihat langsung matahari yang tenggelam dalam lautan. Warnanya yang menjingga lalu perlahan menggelap. Diselingi debur ombak dan angin pantai yang kian malam kian kencang. Diiringi lampu taman, duduk dan menekuri kebesaran Tuhan.

                   Sunset di Kampung Nelayan Bengkulu

Ya..khayalan yang terus menari-nari liar dalam otak  kanak-kanak saya. Tak pernah terbayangkan, bagaimana terwujud. Pada kenyataannya, halaman belakang rumah saya adalah kandang bebek. Kalau iseng sedikit, naik pagar maka yang terlihat sampai jauh adalah sawah-sawah. Yang terkadang berganti warna. Menghijau lembut saat mulai ditanam, kuning keemasan mendekati masa panen, dan tandus kering kerontang saat masa panen.
     
Maka khayalan saya tentang berlarian diombak pasir, kenyataannya adalah berbecek ria mencari keong mas untuk pakan tambahan bebek peliharaan ibu. Dan debur ombak yang pada nyatanya adalah suara bebek yang berbaris rapi kala sore mereka pulang ke kandang.

Maka sunset nyata saya waktu kecil adalah melihat matahari tenggelam dipinggiran sawah yang seperti tak berujung. Kuning jingga lalu menggelap. Diselingi angin kencang dan suara-suara burung yang entah keluar atau kembali kekandangnya.

Maka Impian saya adalah seperti mimpi semu kanak-kanak yang terlihat tak mungkin. Saya seperti termenung, bagaimana sebuah impian yang hanya sekadar khayalan. Tak pernah lugas terucapkan bisa menjadi kenyataan.
 
Ya..sekarang sepanjang halaman belakang rumah saya adalah Pantai. Pantai yang konon katanya tak terputus dari lampung sampai ujung sumatera. Maka khayalan saya seperti menjadi kenyataan. Saya bisa bolak-balik ke pantai semudah saya pergi ke sawah dulu. Maka sunset saya benar-benar melihat matahari tenggelam dalam lautan. Maka debur ombak itu terdengar nyata. Kapal-kapal yang berlabuh, percikan air, pasir pantai yang menari-nari, semua menjadi nyata.

Maka, Saya Tidak takut lagi untuk bermimpi. Bahkan untuk mimpi yang lebih BESAR !!!

 photo banner-impian-468x60_zpsa86ebb79.gif